Wednesday, February 1, 2012

Google Dan Facebook Bergabung Memerangi Phishing

Bagaimana Anda mengetahui jika sebuah email bersumber dari pengirim yang terpecaya dan bukanlah sebuah  spammer yang berharap untuk mencuri informasi pribadi Anda? Problematika ini sekarang tengah diusung oleh beberapa perusahaan teknologi besar. Penipuan email phising biasanya mengecoh orang untuk memberikan password atau rincian pribadi. Dan mereka sekarang bergabung untuk memerangi masalah tersebut. contohnya Google dan Facebook, kedua perusahaan terbesar itu akan bergabung untuk menggempur Phishing....

Melalui sebuah organisasi baru yang dikenal sebagai DMARC.org (Domain-based Message Authentication, Reporting and Conformance), perusahaan teknologi seperti Google, Facebook, Yahoo, dan PayPal telah membuat sebuah protokol standar yang akan digunakan untuk memindai keaslian email. Dan kini 15 penyedia layanan email telah menandatangani protokol tersebut.
    “Email phishing menipu jutaan orang dan perusahaan kami setiap tahun. Akibatnya sangat besar. Seperti hilangnya kepercayaan konsumen dalam email konsumen pelanggan secara menyeluruh,” papar Brett McDowell, ketua DMARC.org merangkap Manajer Senior Inisiatif Keamanan Pelanggan di PayPal pada siaran pers PCMag.
Dengan DMARC, maka penyedia layanan email besar dapat memastikan bahwa email yang sedang dikirim tersebut diakui oleh penyedia email seperti Google mail atau Gmail. Apabila email ini terindikasi palsu maka penyedia email dapat menolak pesan yang sedang ditujikan di alamat pengirim.
“Google telah aktif dalam kepemimpinan kelompok DMARC selama hampir dua tahun. Tapi sekarang perusahaan-perusahaan lain seperti Facebook telah bergabung untuk berjuang bersama menghadapi phishing,” tulis Adam Dawes, manajer produk Google dalam postingan blog-nya.
Dengan standar DMARC maka akan membantu perusahaan lebih jelas untuk membedakan mana pesan yang sah dan yang tidak sah. Sehingga mereka dapat mengurangi overhead pemrosesan mereka sementara mencegah lebih banyak spam dan pesan phishing dari inbox yang menyerang konsumen.

0 comments:

Post a Comment