Google Inc bersikeras menolak keinginan gedung putih untuk mencabut penayangan film anti-islam, innocence of muslims, di youtube, yang sudah menyebabkan gelombang protes anti-amerika di negara-negara muslim.
Kami sudah membatasi akses video itu itu di negara-negara dimana itu dinyatakan ilegal, layaknya di india serta indonesia, dan di libya serta mesir, mengingat kondisi yang amat peka di negara-negara itu.
Google menyebutkan lebih pilih mengaplikasikan kebijakan membatasi akses ke klip-klip video di youtube dari pada berurusan dengan hukum atau tekanan politik setempat.
Pejabat-pejabat gedung putih hari jumat lalu menghendaki google supaya memperhitungkan apakah video tersebut melanggar ketetapan youtube. Google menyebutkan video itu masih masuk batas-batas yang dibolehkan didalam ketetapan mereka.
Kami tidak bisa serta tak lagi memberangus kekebasan berekspresi di tiap-tiap negara. Namun kami ingin youtube serta google meminjau kembali penayangan video tersebut, kata sekretaris pers gedung putih, jay carney.
Pernyataan itu tidak sama dari mulanya, kemungkinan lantaran pemerintah AS lihat meningkatnya skala aksi protes yang berlangsung. Hanya 1 hari pada mulanya, menteri luar negeri AS Hillary clinton juga keras mengutuk film itu. tetapi, dia bersikeras bahwa film itu masih terus diizinkan disiarkan menurut prinsip kebebasan berekspresi.
Film innocence of muslims dibuat di california serta trailer-nya yang berdurasi 13 menit luas beredar di internet. Film ini dikecam lantaran dikira sudah menghina nabi muhammad saw serta menggambarkan tokoh suci umat islam itu layaknya badut.
Akibatnya, Film ini segera menyulut aksi protes. Di antara diantaranya berlangsung rusuh di konsulat AS di benghazi, libya, 11 september 2012. dDuta besar AS serta tiga pejabatnya tewas. Protes lantas menyebar ke lebih dari satu negara-negara muslim yang lain. Sekurang-kurangnya telah 17 orang tewas sejak protes pertama kali berlangsung pada selasa.
0 comments:
Post a Comment