GOOGLE akan memblokir Facebook dan situs lainnya yang dapat mengakses informasi pengguna Gmail yang merupakan layanan surat elektronik Google, secara otomatis untuk tujuan situs itu sendiri, kecuali jika arus informasi terjadi dua arah atau atas berdasarkan kesepakatan bersama.
Google menuduh Facebook secara otomatis menyedot data kontak Google melalui Gmail tanpa ada kesepakatan. Aksi penyedotan informasi tersebut, menurut Google, sangat tidak adil karena Facebook bisa mengirimkan email secara otomatis dan langsung ke akun pengguna Gmail.
Facebook yang telah memiliki anggota lebih dari 500 juta pengguna bergantung pada layanan email milik Google untuk membantu pengguna baru menemukan teman-temannya yang ada di jaringan Facebook.
Ketika seseorang bergabung, mereka diminta untuk mengimpor daftar kontak mereka dalam bentuk email (Gmail) ke dalam layanan jaringan sosial, agar kemudian memberitahu pengguna yang ada di kontak email untuk ikut serta di situs jejaring sosial.
Meskipun Google berdalil sebagai upaya untuk perlindungan pengguna untuk mempertahankan kendali atas data pribadi mereka di internet, namun analis, seperti Gartner Ray Valdes, mengatakan langkah tersebut menggarisbawahi persaingan antar Google dengan Facebook.
“Dinamika kekuatan mendasar hanya memunculkan konflik antara Facebook dan Google,” kata analis Gartner Ray Valdes. “Google perlu untuk berkembang menjadi pemain besar di situs sosial, sayangnya Google belum mampu melakukan itu.”
“Kami telah memutuskan untuk mengubah fitur untuk mengungkapkan bahwa faktanya pengguna seringkali tidak menyadari telah mengimpor kontak mereka ke situs seperti Facebook, dan kemudian secara efektif mereka menjadi terperangkap,” kata Google dalam sebuah pernyataannya.
Rencananya, Google akan memberlakukan peraturan baru tersebut dan akan melakukan pembenahan layanannya secara bertahap.
0 comments:
Post a Comment